Pages

Selasa, 28 Februari 2012

cara menghilangkan bad mood


Kawula muda pasti berada di posisi yang biasa disebut ‘galau’ dan kalian pasti tahu rasanya tidak nyaman sampai kalian tidak mempunyai semangat untuk melakukan apapun. Terkadang hidup memang dipenuhi dengan masalah yang sulit diselesaikan tetapi kawula muda jangan stress dulu karena banyak cara alternatif yang bisa kalian andalkan untuk menutup semua kegalauan tersebut.
1. Road Trip
Saat perasaan kalian kurang enak, cobalah kalian keliling dengan kendaraan dimana kalian dapat menghirup udara segar diluar dan melihat pemandangan yang selama ini kalian tidak pernah perhatikan
karena kesibukan kalian. Sembari menenangkan pikiran kalian, kalian juga bisa lebih mengapresiasi hidup karena banyak hal yang indah diluar sana yang bisa kalian nikmati tetapi selama ini kalian kurang peduli akan adanya hal tersebut.
2. Mandi Air Hangat
Disaat tubuh kita diselimuti oleh hnagtanya air, kita akan merasa segala ke- intens an yang berada dalam tubuh kita pelan- pelan keluar. Air hangat tersebut dapat membuat diri kita menjadi lebih relax dan juga pikiran kita. Disaat pikiran kita tenang, kita akan bisa lebih mendapatkan solusi untuk menyelesaikan masalah kita karena pikiran kita bisa menjadi lebih jernih dan tidak tergesa- gesa ataupun panik.
3. “Cry Your Heart Out”
Memang menangis terkadang terkesan ‘cengeng’ ataupun lemah, tetapi ini adalah salah satu cara untuk menyalurkan perasaan yang tidak enak. Disaat kita mengeluarkan air mata yang berasal dari hati kita, kita secara tidak langsung mengeluarkan beban perlahan- lahan yang ada di dalam hati kita. Mmemang tangisan tidak menyelesaikan masalah atau bad mood kita, tetapi setidaknya perasaan tidak enak berkurang dikit demi sedikit.
4. Wisata Kuliner
Disaat mood kita sedang tidak enak, pikiran dan tubuh kita pasti kekurangan energi dan stamina karena semua mengaruh ke pikiran. Cobalah kawula muda wisata kuliner bersama teman- teman ke tempat-tempat makan dimana kalian belum pernah mencoba. Dengan begitu, rasa kurang enakmu akan berkurang karena kalian fokus kepada makanan dan juga tawa dari gurauan teman- teman akan mengurangkan perasaan tidak enak tersebut.
5. Menyanyi dan Menari
Saat kalian ‘bad mood’ cobalaha kalian karaokean bersama teman- teman kalian sembari menari. Terkadang disaat kalian melakukan hal tersebut, pemikiran- pemikiran negatif akan pergi secara perlahan karena kalian terfokus akan hal lain. Selain itu, kalian akan lebih bisa menikmati dan menghargai adanya keberadaan orang- orang yang masih mencintai kalian di sekitar kalian.

Sabtu, 25 Februari 2012

Mengejar mimpi

“Woww,,kerenn banget nih anak…”ucapku takjub sambil melihat profile si pembuat novel cilik tersebut,aku terus membaca profilenya sampai tuntas”udah bikin novel dari kelas 4SD dan sekarang udah 5 novel yang dia terbitkan,,wonderfull…”

“aelahh,,apa menariknya sih,profile bocah ingusan yang baru buat 5 novel ajah dibanggain,mending ini nih,,,”kata ichi,sahabatku,sambil menunjukan profile artis korea yang lagi naik daun,dari nadanya terdengar meremehkan si novelis cilik yang profilenya lagi aku baca dan aku puji-puji *hehh,,sial banget sih diremehin gitu* aku yang mendengarnya jadi kesal,seenaknya dia ngomong begitu,emang ichi kalau udah ngomong,apa lagi sama hal yang dia tidak suka,suka nyakitin banget,bikin orang pingin plester mulutnya.

“heh??jangan remehin gitu dong,lo sama dia juga masih unggulan si novelis cilik ini,lah,,lo emang punya apa yang bisa dibanggain”kataku membalas perkataannya ,yang nggak jauh lebih nyakitin,mata ichi langsung melotot,aku balas dengan tatapanku yang lebih tajam.

“ahh,,nggak mau rebut gue sama lo cha,kalau udah begini,,gue ngalah..”kata ichi akhirnya nyerah,kalah juga dia akhirnya,maklum maybe dia takut kalau aku bakal kabur ninggalin dia,karena Cuma aku sahabat satu-satunya yang mau main sama dia,kalau teman yang lainnya mungkin pada takut atau gimana gitu,karena menurut mereka,ichi tuh nyebelin,judes,kalau ngomong nyakitin dan jutex,tapi aku nggak pernah ngerasa dia seperti itu,mungkin terkadang seperti itu.

Sampai rumah,aku langsung merebahkan tubuhku diranjang,dan terus kepikiran sama si novelis cilik tersebut,aku jadi termotivasi untuk seperti dia,aku bangkit dari ranjangku,dan langsung menyalakan komputerku,kemudian aku embuka dokumen pribadiku*arsip chasha*,aku melihat hampir 20 dokumen cerpen karyaku,dan belom ada sama sekali yang aku coba untuk kukirimkan ke media cetak,semua cerpenku telah dinilai oleh bunda,ayah,kak tari,dan beberapa sahabatku yang main kerumahku,mereka menilai,cerpenku bagus,menarik,judulny monoton,mereka juga menyuruh aku untuk mengirimkan karyaku kemedia cetak.

“Lumayan cha,kan bisa dapet honor tuh kalu cerpen lo dimuat…”celetuk anggi,sewaktu ia bermain dirumahku.

“iya cha,mimpi lo dari dulukan mau jadi penulis terkenal,dan inilah saatnya lo wujudin mimpi lo..”timpal pasha.

Tapi entah kenapa aku belom punya keberanian untuk mempublikasikan semua cerpen karyaku,takut nggak diterima,atau nanti malah dikomen sama pembaca ceritanya lebay,norak,monoton,nggak jelas,nggak sealur,tokohnya terlalu dikit,dan sebagainya,,ah ..semua komentar itu berkelebat dipikiranku,mebuat semangatku turun,aku langsung menutup kembali dokumenku dan mematikan computer,dan lebih memilih tidur siang.

Hari ini aku akan pergi ke kantor pos untuk mengirimkancerpen hasil karyaku pribadi,dengan dianterin pasha,Pasha sahabat cowoku,dia sahabat keduaku setelah ichi.dia setia,dia selalu mau menemaniku kemanapun aku pergi,dia siap mebantuku.

Hatiku deg-degan ketika akan memasukkan cerpenku ke dalam kotak pos,aku sampai ragu,sejujurnya keberanianku belum terkumpul.

“Udah masukin ajah,cha..”kata Pasha dibelakangku

Aku menarik kembali amplop yang erisi 7lembar cerpen karyaku”gue takut sya..”

“Kenapa harus takut cha???”Tanya Pasha mendekatiku

“gue takut cerpen gue ga diterima,gue taku cerpen gue dianggap norak,gue taku cerpen gue…”tiba-tiba omongan gue dipotong sama Pasha,jari telunjuk pasha mendekati bibirku.

“ssstt…udah cha,lo harus optimis ya,soal komentar pembaca or diterimanya atau nggak cerpen lo,itu urusan nanti,,yang penting lo udah berusaha,ayo cha,,wujudin mimpi lo selama ini,lo nggak perlu mengejar mimpi itu lagi,karena sekarang kesempatan itu udah ada dihadapan lo,mimpi lo bakal terwujud chaa…”kata Pasha lembut,bahasa perkataannya membuat semangatku bangkit,tanpa ragu aku langsung memasukannya ke kotak pos,dan pulang.

Hari demi hari aku laluin dengan perasaan dagdigdug menanti kabar diterima atau tidaknya cerpenku,sungguh penantian yang buat hatiku dag..dig..dug,ini udah hari ke3,tapi belom ada kabar sama sekali soal cerpenku yang aku sumbangkan kepada salah satu media cetak remaja terkenal,ya tuhan..mungkin cerpenku tidak diterima..aku pasrah sajah kepadamu,,,

“Chaaa……”seseorang bersuara dari ruang tengah dengan teriakannya yang memnuhi seisi ruangan ini,rupanya suara bunda,ia berlari ke arahku,sambil menunjukkan sesuatu”Cha,,liat ini chaa….”

Perhatianku langsung terarah pada sesuatu yang bunda tunjukan pdaku,ternyata Cuma duit blanja yang ayah berikan pada bunda,terus apa menariknya,kenapa bunda segitu histerisnya menerima duit belanja yang berjumlah 300ribu itu,bukannya udah biasa??aku tak memperdulikan uang tersebut,huhh..bunda bikin aku kaget sajah.

Bunda menggoyang-goyangkan tubuhku,dan memelukku dan terharu,sambil berucap”terima kasih tuhan…”bunda memelukku makin erat,aku makin bingung dan nggak ngerti sama bunda yang tiba-tiba seperti ini,aku menatap kak.Tri yang lagi nonton tv,sambil mengisyaratkan kepada kakak perempuanku yang cantik itu*bunda-kenapa-sih?*,kak Tari Cuma mengangkat bahunya,dan justru melanjutkan acara nonton tv’nya.

Lalu aku beranikan untuk mencoba melepas pelukan bunda,yang belum aku mngerti maksudnya”bunda,,akk..u sesek nih…”kataku suaraku terdengar setengah sesak,setelah aku berhasil melepas pelukan maut bunda,aku langsung bertanya”bunda sebenarnya ada apa sih sama uang belanja yang ayah kasih buat bunda?”

Bunda langsung terkejut mendengar pertanyaanku,dan ia menatapku”hah??uang belanja..??”

“Iya,,itu tadi bunda ngapain nunjukin uang belanja yang ayah kasih,terus jadi teriak histeris gtu?”tanyaku masih penuh Tanya.

Nggak lama bunda tertawa mendengar ucapanku”kamu tuh polos banget sih sayang,,ngapain juga bunda nujukin uang belanja,,”

“lah,,itu tadi uang apa?”kataku masih penuh Tanya dengan gaya orang bodoh.

Bunda tersenyum,lalu membelaiku”chasha sayang,anak bunda,,selamat yah,,kamu,,,”suara bunda terdengar menahan air mata yang akan mulai membasahi pipinya lagi,dan bunda mulai berbicara kembali”cerpen kamu berhasil dipublikasikan dimedia cetak,dan ini honor kamu..”

Hah,,nggak salah denger nih aku,apa yang tadi barusan bunda ucapkan??cerpenku berhasil dipublikasikan,dan uang 300ribu,honorku??subhanallah,,aku langsumg menjatuhkan jidatku kelantai .

Tiba-tiba saja ..GEDEBUUKKK…!!!

Aku langsung tersadar,dan merasakan diriku terjtuh,rupanya benar aku terjatuh dari tempat tidurku,jadi yang tadi itu hanya mimpi?ya tuhan,,aku bner-bener harus mengejar mimpi itu lagi,ku kira sudah ku dapatkan.

Aku langsung bangkit dari lantai tersebut,dan aku lirik jam dinding di kamarku,jam telah menunjukkan pukul 06.00,,aku segera bangkit dan bergegas mandi.

Setelah mandi,aku langsung menyalakan computer,aku berniat untuk print cerpenku,sepenggal kata-kata Pasha dalam mimpi masih teringat dalam otakku* ssstt…udah cha,lo harus optimis ya,soal komentar pembaca or diterimanya atau nggak cerpen lo,itu urusan nanti,,yang penting lo udah berusaha,ayo cha,,wujudin mimpi lo selama ini,lo nggak perlu mengejar mimpi itu lagi,karena sekarang kesempatan itu udah ada dihadapan lo,mimpi lo bakal terwujud chaa…*kata-kata itu mebuatku semngat,ditambah lagi motivasi dari profile si novelis cilik tersebut,aku harus optimis,ini saatnya aku wujudin mimpi aku,aku nggak boleh mnyerah sebelum berperang,semuanya pasti ada hambatannya terlebiih dahuulu,mungkin saja kegagalan,kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda,kalau untuk kali ini aku gagal,aku bisa mncobanya dilain kesempatan.akhirny aku mebulatkan tekadku dan mncetak hasil karyaku,dan besok aku akan menyeret ichi dan Pasha buat nganterin aku ke kantor pos.

“ayolah,,anterin gue,,pliiss…”kataku memohon pada ichi,

“ogahh ahh…”kata Ichi ketus,sambil menggeleng mantap.ichi paling nggak suka kalau disuruh nganter2in.

huhh,,perlu jurusan supaya dia mau nganterin aku”pliss chi,,,nanti kalau gue dapet honor gue bagi dua deh…”

Ichi mulai tertarik dengan jurusku barusan”bener nihh???”aku mengangguk,akhirnya diapun menerima ajakanku,ichi bersedia mengantarku ke kantor pos*dasar matre…*ktaku membatin.

Sekaraang saatnya aku mengajak Pasha untuk mengantarkanku ke kantor pos,aku dan ichi segera kekelasnya,kelas pasha berbeda denganku,saat aku dan ichi telah sampai didepan kelasnya Pasha,entah kenapa aku nggak merasa hhawa keberadaan pasha,tiba-tiba Wigo,teman sekelas Pasha,keluar kelas,tentu saja aku langsung menghadangnya dan menanyakan soal pasha.

“Go…”panggilku,ia pun menghadap kkearahku

“Ada apa cha?nyari pasha ya?pasha udah pulang duluan dari tadi,karena tadi dia ngeluh kepalanya sakit,jadi dia pulang..”rupanya Wigo udah tau tujuanku,tapi ternyata Pasha udah pulang karena sakit,jadi hari ini aku berangkat dengan ichi sajah ke kantor pos,lalu aku pergi meninggalkan Wigo.

“makasih ya go..”ucapku sambil berlalu,Wigo hanya tersenyyum.

Aku langsung bergegas menuju kantor pos,dengan motor Ichi,padahal hari sudah sore,hampir maghrib,aku khawatir kalau nanti kantor posnya keburu tutup.

“cepetan dong,chii…”kataku harap-harap cemas,gaya menyuruhku seperti seorang penumpang menyuruh si tukang ojek untuk mempercepat kemudinya.

“iya,iya,,sabar cha,lo liat dong didepan,macet…”kata ichi setengah menoleh kearahku sambil tters mengklakson.

Tuhan,masih baik kepadaku,beruntunglah aku sampai sana kantor pos belum tutup,meski sudah nggak ada orang,hanya satpam yang lagi ngecek-ngecek keadaan sekitar,aku langsung masuk nyelonong tanpa permisi,dan Ichi aku tinggalkan diparkiran,tanpa piker panjang,aku langsung mengisi beberapa data yang diberikan si mbak-mbak itu,setelah itu,aku menyerahkan kembali,dan langsung masukin cerpenku ke kotak pos,fuiihh,,lega,,*tinggal menanti hari esok sajah..

Ini udah hari ketiga setelah aku mengirimkan cerpen kepada slah satu media cetak,tapi sampai saat ini belum ada kabar apapun,setiap pulang sekolah dengan pertanyaan yang sama ,aku selalu bertanya pada bunda atau kak tri dengan pertanyaan yang sama”bun,,ada telfon buat aku nggak”atau”kak,ada telfon buat aku nggak?”tetep ajah keduanya menjawab”Nggak..”huftt..aku mulai merasa putus asa,mungkin cerpenku gagal dimuat,tapi ya sudahlah,aku terima,dilain kesempatan pasti aku bisa.

Pulang sekolah,aku duduk termenung didepan tv,sambil memikirkan ide untuk cerita cerpenku selanjutnya,nggak lama dari ruang tengah terdengar suara deringan telfon,dengan malas,aku bangkit dan mengangkatnya .

“hallo,,”kataku setelah mengangkat telfon tersebut

“Ya halloselamat siang,,apa benar ini rumah adik Rimarsya richa?”kata seseorang disana yang menyebutkan namaku.

“Ya benar ini saya sendiri..ehm,maav ini siapa dan ada apa?”

“saya Karin,dari redaksi majalah teen,adik yang 3hari lalu mengirim cerpen berjudul Mengejar mimpi ya?”kata seseorang yang ternyata dari redaksi,what??redaksi majalah?dan dia menyebutkan cerpen kirimanku??,aku yang semula malas,dan tidak bersemangat jadi semangat.

“iya benar..”kataku penuh semangat

“oh ya,selamat ya dik,cerpen adik dimuat dimajalah kami,untuk honor telah saya kirimkan pada nomor rekening yang adik kasih,adik bisa melihat crepen adik dimajalah teen edisi 125 ya..”kata mbak Karin,,hah,benar nggak nyangka,kuucapkan syukur dengan sujud,berharap bukan mimpi lagi,dan benar ini nyata,akhirnya mimpiku terwujud sebagai penulis cerpen*ya allah,terimakasih,engkau memang adil…*

***

Hari ini,dengan senyum aku mengawali hari,lalu aku menghampiri kedua sahabatku,ichi dan pasha,dengan full smile,ichi dan pasha saling menatap bingung melihat sikapku hari ini.

“Cha,,lo kenapa sih?kog senyu-senyum gitu?”Tanya Pasha

“Lagi jatuh cinta kali”celetuk ichi,aku tetap masa bodo nggak peduli,lalu aku menunjukkan majalah teen edisi 125 yang aku bawa,keduanya tetap saling pandang bingung.

“Kenapa dengan majalah ini cha?”Tanya Pasha

“buka deh halaman fiction..”kataku masih sama dengan sambil senyum,lalu keduanya segera membuka halaman tersebut.

“Mengejar mimpi,bay Rimarsya Richa..”kata Pasha sambil mebaca isi halaman tersebut,pashapun tersenyum”wow,,jadi cerpen lo dimuat cha?”

Aku hanya mengangguk mantap

“waww,,keren,selamat ya cha,,,”kata pasha

“iya,makasih sya,ini juga berkat sran lo..”upss,,aku keceplosan.

“hah?saran?kapan gue ngasih lo saran cha?tanya Pasha bingung.

“uhmm,,uhmm,,dulu..mungkin lo udah lupa..”kataku sambil menghilangkan rasa gugupku menjawab pertanyaan Pasha.

“Ciee,,sarannya pasha masih diinget..”celetuk ichi usil

“Yee,,kan itu motivasi buat semangat…”kataku,Pasha yang berada disampingku hanya senyum.

“eh,mana janji lo,katanya ntar gue mau dibagi honornya..”kata Ichi yang masih ingat janjiku saat meminta dia untuk menemaniku kekantor pos.

“Iya..iya,,hari ini lo berdua sahabat gue,gue traktir di kedai pop ice depan sekolah nanti pulang,gimana?”

“okehh,,sip,,beli martabak juga ya..”kata ichi

“iyee…”kataku senyum.

Akhirnya,sekarang aku nggak perlu mengejar mimpi itu lagi,sekarang mimpi itu telah nyata,terima kasih tuhan,dan terimakasih untuk Pasha yang udah ngasih motivasi lewat mimpi,Thanks=)

THE END

Love VS Keripik



Sudah lama gue mengagumi gadis itu. Emmm,namanya Lia, lebih tepatnya Liandra Erlita Wardani. Kami dipertemukan dalam sebuah acara malam amal gitu di kampus. Doi anak psikologi semester 4. Lia adalah gadis yang manis,periang,lucu dan apa adanya. Dan gue merasa semakin tertarik dengan dia. Semakin hari dipikiran gue Cuma Lia,Lia dan Lia. Sampai-sampai bonyok di Purwodadi pun agak sedikit terabaikan. Hmm....tapi bener,sumpah! Gue bener-bener kagum plus cinta sama Lia.

“Gilang....!!!” tiba-tiba sebuah suara yang gak asing ditelingga gue,membuyarkan lamunan gue tentang Lia. Jelas aja,suara cempreng plus jelek itu suara Rino,temen sekost gue. Temen gila gue,temen bobok gue sekaligus temen curhat gue. Ya meskipun Rino tu gak begitu pantes jadi temen curhat.

“Apa sich lu!” umpat gue kesal.

“Lu mesti lagi mikirin Lia ya?” tanyannya sok tau. “ Tu jemuran lu banyak banget. Diangkat gitu,mau ujan ne...”

“Sumpeh lu. Masak ujan sich?” gue gak percaya gitu dengan apa yang barusan Rino katakan.

“Ya udah,biarin tu cucian basah semua ma ujan.” Jawab Rino kemudian duduk di kursi,hendak menonton tv rupanya. Setengah tergesa-gesa gue angkat tu jemuran-jemuran gue yang seabrek. Maklum anak kost males nyuci,tau-tau cucian dah segunung. Ya mau ngga’mau lah.

“ No,gue kok tambah kesengsem ya sama Lia.” Kata gue sambil melemparkan cucian segunung tu di kasur secara sembarangan.

“ Lu sich,bisanya ngomong doank. Bukti’in kalo lu tu naksir sama si doi. Keduluan orang tau rasa lu..” jawab Rino sambil terus mengunyah makananan wajibnya,keripik singkong. Huah,anak ini jadul banget sich.

Dengan sigap dan tangkas gue samber toples keripik dari tangan Rino,ya meskipun makanan ini dah ada sejak penjajahan Belanda tapi harus gue akui secara jujur,kalo keripik singkong tu is the best. Camilan gak ada duanya sepanjang masa deh. Sumpah,delicious....

Back to problem. Bukan masalah keripik singkong maksud gue,juga bukan jemuran gue segunung tadi. Tapi ini kembali ke Lia. Jujur gue tu lom siap ngomong perasaan gue ke Lia,ya meskipun harus gue akui gue cukup tampan,dan gue cukup bisa buat Lia tertarik ma gue. Buktinya kadang gue ngerasa Lia kirim-kirim signal gitu ma gue. Gue terlalu GR ya?

“Ngomong gampang No,nglakuin susah banget.” Jawab gue dengan mulut penuh dengan keripik singkong. Sadar kayaknya gue mau mengkudeta keripik singkong bikinan emaknya,Rino buru-buru nyamber toples yang gue pegang.

“sialan lu!” umpatnya.”Ini keripik buatan emak gue.”

“huah keripik singkong kayak gitu juga. Bu kos juga bisa buat.” Gue mengejek keripik singkong itu.

“ Bilang aje kalo elu ngiler ma keripik gue.”

“Ogah...”

“ Keliatan juga Lang. Keripik singkong buatan emak gue the best lah.” Rino mengaggung-agungkan keripik buatan maknya. Kayak dosen kalkulus gue yang kasih kuliah dengan semangat juang yang tinggi.

“Berisik lu..” gue gak mau kalah.”Okey gue buktiin ya. Gue gak akan makan tu keripik singkong buatan mak lu,sebelum gue jadian ama si Lia.”

Tiba-tiba aja sebuah deklarasi mengalir keluar dari mulut gue. Bujubuneng,ngapain juga gue ngeluarin taruhan kayak gitu juga. Padahal gue suka banget ama keripik buatan mak Rino. Bahkan kadang-kadang dimalam yang gelap tanpa sepengetahuan Rino gue nyuri tu keripik trus makan diem-diem. Pas pagi-pagi, Rino marah-marah gara-gara keripiknya tinggal separo, gue pura-pura aja kagak ngerti trus menghibur doi dengan rayuan maut gue “Sabar sob,paling di makan tikus.”hehehe,lucu kan? Dan sekarang gue harus jauhin tu keripik jauh-jauh. Wah,bahaya ini.

“Okey gue terima tantangan elu.” Kata Rino bangga. “Kalo sampe keripik gue ilang lagi tiap pagi, awas aje lu.”

Gue kaget setengah mati,kok Rino tau gue yang suka nyuri keripiknya?

“Emang gue pa yang nyuri keripik elu? Tikus Rino,tikus.” Gue membela diri.

“Iya tikus,elu tu tikusnya...”Jawab Rino seenaknya terus ngeloyor pergi. Dengan berisik dimakannya tu keripik dengan nikmat. Huh,dasar orang gila. Gue mengumpat-umpat kesal dalam hati.



-------------------------------------------------



“Elu ngapain Lang cemberut gitu?” tanya Lia ke gue siang itu. Wah Lia perhatian banget ya ke gue.

Sebenarnya dalam hati gue masih dongkol ma Rino,semalem dia berisik terus kunyah tu keripik. Huah menyebalkan,menyebalkan,menyebalkan. Kenapa sich tu simpenan kripik gak abis-abis. Rino kaya pengepul aja. Kalo keripiknya abis,telepon maknya, esoknya langsung tu dikirim 1 karung penuh. Huft,kos-kosan kayak gudang keripik.

“Gak kok Li. Lagi cape aja.” Jawab gue bohong. Masak gue mau bilang gue lagi rebutan keripik sich ama Rino. Gak etis banget gitu. Jaim dikit lah ama calon.yukkks.....

“Ohh...kirain lagi berantem ma Rino.” Jawab Lia.

Busyet,ni cewek tau aja kalo gue lagi perang batin ama si Rino jurangan keripik itu.

“Hohoho,nggak kok. Kami baek-baek aja.”

Lia tersenyum. “ayo ke kantin Lang. Gue laper....” ajak Lia kemudian.

Gue mengangguk. Dari jauh gue liat Rino senyam-senyum geli ke arah gue. Dengan dongkol gue cibirin tu anak.

“ Minggu depan ikut khan Li,ke pantai?” tanyaku setiba kita di kantin.

“Ikutlah. Sekalian gue pengen refreshing Lang. Pengen banget ke pantai.” Jawabnya datar.

“Lagak ajak cowok elu?” tanya gue basa-basi. Lia khan padahal gak punya cowok. Kalopun Lia punya cowok,paling dah aku tonjok-tonjok dah aku usilin sepanjang waktu ma Rino. Biar dia kagak deket-deket ma calon bini gue. Hahaha.

“Lu ngeledekin gue pa Lang? Lu khan tau gue lom punya cowok.” Ujar Lia.

Dengan tampang sok blo’on gue jawab aje perkataan Lia.

“ Hehehe lupa Li. Tapi masak cewek secantik elu gak punya cowok sih Li.”

Hahaha,rayauan maut gue beraksi. Gombal-gombal dikit lah. Tapi kayaknya rayuan gue garing bangetb sich,kayak keripik singkong maknya Rino. Huh,busyet deh udah ma Lia juga,kenapa sich keripik singkong maknya Rino masih membayang-bayang di pelupuk mata gue? Pokoknya gue kagak mau ngebandingin lia ma keripik singkongnya Rino. Keripik ya keripik,Lia ya Lia.

“Hahaha,gombal lu tu garing banget sich lang.” Jawab doi jujur.

Langsung muka gue merah kayak kepiting rebus. Malu banget. Maklumlah,gue terlalu gak biasa gitu ngrayu cewek,biasanya gue yang dirayu. Lho?

“Gak kok Li,lu beneran cantik,” ucap gue pelan,tulus dari dalam hati. Weits,ternyata gue bisa juga ngomong serius. Gue inget-inget baru kali ini gue ngomong serius ma cewek.

Lia tampak tersipu malu dengan perkataan gue tadi. “Makasih Lang...” ujar doi lirih.



------------------------------------------------------------------------------------------------



“ Eh,mang pekarangan rumah elo tu berapa luas sih No .” sunggut gue kesal “Mak lu tuh,singkong mulu....”

Rino tampak nyengar-nyengir memperlihatkan lubang gidungnya yang segede lubang hidung sapi itu.

“Kan gue dah bilang Lang,kalo rumah gue tu pabrik keripik singkong. Jadi ya bonyok gue tiap hari produksi lah....” jawabnya sambil mengunyah makanan wajibnya. “Kenapa,pengen keripik gue?”

“Kagak akh,males makan. Lagian gue khan taruhan ama elu. Cuma gue heran aja,kok mak lu kagak bangkrut ya....?”

Rino tertawa terkekah-kekah.”Ya kagak lah,gue juga kagak tau kok mak gue bisa kagak bangkrut ya,hampir tiap hari kirim keripik kesini.”

Gue tertawa. Gue akhir-akhir ini juga mikir,kok bisa ya maknya Rino kagak bangkrut. Padahal, sering juga ngirim produksi keripik singkong tu buat Rino. Ah,bodo. Gak peduli gue.Kalo urusan Lia gue baru peduli.

“ Tadi gue ngomong ke Lia kalo doi cantik No,” gue memulai cerita.

“Terus...?”

“Doi tersipu-sipu malu gitu.”

“Dah bangga lu...?”

“Iya donk….”

Rino mencibir.” Kalo soal ngomongin cewek cantik,adek gue yang kelas 5 SD pun juga bisa.” Sergahnya.

“Lho kok....”

“Ya iyalah,lu tu garing banget sich lang. Ajak dinner kek,ato sekedar jalan bareng. Monoton gitu terus,mana mau Lia nunggu...” omel rino kayak ibu-ibu. Anak ini kayaknya lebih cocok jadi ibu-ibu rumah tangga daripada bapak rumah tangga.

“ Gue nunggu waktu yang tepat tau!” gue membela diri.

“Kapan...?”

“Secepatnya...,”

“Mpe persediaan keripik mak gue habis pun,lu tu gak akan siap-siap tau.” Potong Rino. Alamak,mpe keripik maknya Rino habis. Padahal gue dah memperediksikan kalo keripik mak Rino tu ga akan habis mpe 7 turunan. Soalnya Rino pernah ngomong,kalo dah lulus kuliah doi bakalan nerusin usaha maknya. Wadow,jadi kapan gue bisa nembak cinta gue?

“Enak aja lu,keripik mak lu kagak bakal abis!” elak gue.

Rino tertawa keras. Tawa penuh ejekan ma gue. Sumpah,gue benci banget ma tertawaan Rio. Tanpa gue sadari ,gue memproklamasikan sesuatu lagi.

“Okey,gue bakal tembak tu Lia dipantai minggu depan. Puas lu!”

“Beneran Lang?” Rino mengerling kearah gue. Tatapan kemenangan kayaknya.

Weh gue tadi ngomong apa ya? Kenapa sich gue gak pernah menang dari si kuya Rino ini. Dasar gila!

“Iya,gue buktiin sama elu ya!” gue bersungut-sungut kesal.

“Hahahaha....” Rino tertawa keras.” Itu baru sahabat gue.” katanya sambil ngeloyor pergi dengan tampang sok merasa nggak bersalah.

Haduh satu lagi beban hidup gue. Nembak Lia di acara liburan minggu depan. Tuhan tolong hambamu ini yang lagi dipermainkan sahabat hamba Tuhan. Dan sadarkanlah dian Tuhan. Amin!!!

------------------------------------------



Akhirnya acara maen-maen ke pantai tiba juga. Hore,hore,hore.lho?

Dari jauh gue dah mengamati gerak-gerik Lia. Pokoknya gue udah kaya detektif beneran ni. Dan gue bener-bener terpesona banget ma Lia. Cantik banget. Tanktop pink,clana pendek plus kuciran ekor kudanya buat gue ngrasa doi kayak putri duyung yang lagi berjemur di pantai. Putri duyung Lia. Hehehe.

“Kok kagak ada putri duyung berjemur ya Lang. Kayak di film-film itu.” Rino mulai berhayal. Dan khayalannya tidak pernah realistis sama sekali.

“Lu kira ini film?” tukas gue. Rino-Rino kadang lu tu blo’on banget. Tapi kenapa ya,tiap gue jauh sama elu,bawaannya kangen terus ma elu.hehehe,tapi gue masih normal!

“Sapa tau aja Lang...”

“Mending lu aja tu yang jadi putra duyung. Tu berjemur di pinggir pantai,” saran gue cekikikan.

“Ah,tega lu Lang.” Tukas Rino kecewa. Tapi kemudian matanya berbinar-binar.aneh banget sih?

“Eh,mana janji lu. Waktunya nembak Lia.”

Aduh,kenapa sih Rino pake acara inget proklamasi berapi-api gue kemaren. Haduh,mau nggak mau,siap nggak siap ini.

“Ayo...”

“Sekarang?”

“Iyalah...” jawab Rino santai. “Mau nunggu keripik mak gue abis...?”

Gue melotot. “ Nggaklah! Keripik lu tu gak bakalan abis,kecuali tu pabrik dicuri sama orang.” Tukas gue ketus. Lama-lama jengkel juga gue sama ni orang.

Rino tertawa.” Makanya,yang gentle man. Tu doi dah harap-harap cemas.” Komentarnya. Harap-harap cemas jidat lu jenong? Lia tu kagak ngerti kalo gue mau nembak dia. Sok tau banget sih.

“Kenapa lu? Ikhlas ya Lia buat gue?” celoteh Rino kemudian.”Hmmm… cantiknya....”

“woey,enak aja lu. Lia inceran gue. Masak lu tega makan temen lu sendiri. Gak etis man.....” tukas gue buru-buru. Enak aja,Lia tu gebetan gue. Seenaknya aja si jurangan kripik tu mau ambil duluan. Ya meskipun prosentase Rino buat dapetin lia tu cuma 25%. Ya keren gue kemana-mana lah. Gue cakep,menarik dan pastinya baik donk. Gak apa-apa khan gue sedikit membanggakan diri. Wajah gue ini adalah wajah yang diharapkan bonyok gue selama hampir 5 tahun. Ya gitu deh,bonyok gue bekerja ekstra keras buat dapetin anak keren kayak gue. Hebat khan gue.

Back to problem. Back to Lia,back to love.

“ Lia,kesini....!” tiba-tiba tanpa gue sangka Rino manggil Lia.

Lia menoleh kemudian menuju kearah kami. Gue salting banget. Mati gaya gue.

“ Apa No...?” tanyanya ketika sampai di depan kami. Sumpah dag,dig,dug deh hati gue. Apa lagi rencana bulus Rino kali ini. Hamba pasrah Tuhan,pasrah...

“ Katanya Gilang mau ngomong sesuatu ma kamu Li..” ujar Rino sekenanya. Busyet,anak ini seneng banget ya buat gue salting plus mati kutu dihadapan Lia.

“ Kgomong apa...?”

“Kagak tau,tanya ja sendiri ma monyetnya.”

Sialan,dalam hati gue mengumpat dah dikatain monyet ma Rino. Kalo gue monyet,lu tu ibunya monyet.eh salah,lebih tepatnya bapaknya monyet. tapi gue gak berani ngomong apa-apa di depan Lia. Jaim dikitlah,biar disangka gue tu orangnya penyabar. Padahal,kalo Rino ngatain gue kayak gitu di kost.wah,dah ku hancurkan dia plus karung-karung keripiknya. Lho,ujung-ujungnya pasti keripik lagi. Haduh....

“ Ya udah,gue cabut dulu ya...” ujar Rino kemudian,dan sekali lagi memperlihatkan tampang gak bersalahnya itu. Sok imut lu.

Sepeninggal Rino gue jadi salting sendiri. Bingung gue harus gimana dan kayak gimana. Cuma Tuhan yang bisa nolong gue.

“ Gilang,lu mau ngomong apa...” tanya Lia mengaggetkan lamunan gue.

“Emmm....anu....” sumpah gue belum siap ngomong.” Nggak kok Li,tadi Rino Cuma bercanda.” Sialan ngomong apa sih gue. Tiba-tiba mengelak gini ya?

“oh,kirain ada yang penting.” Gumam Lia.” Kalau gitu,gue gabung ma temen-temen gue dulu ya?”

Lia hendak meninggalkan gue,tapi tanpa gue sadar tiba-tiba gue pegang tangan Lia.

“jangan pergi dulu Li...” gumam gue lirih.

Lia menoleh kearah gue.

“ jangan pergi Li....” gue bergumam sekali lagi. Mungkin ini memang sudah waktunya buat gue ngomong isi hati gue ke Lia. Kenyataannya gue sayang banget ma Lia. Dan gue kagak mau Lia diambil orang lain. Alasan ke dua,gue nggak mau munafik. Gue kangen banget ma kripik singkong maknya Rino. 2 minggu nggak icip-icip keripik itu,rasanya ada yang beda di lidah gue. Sesuatu yang nggak bisa gue ungkapin. Gue pengen dapetin Lia,dan gue juga pengen dapetin lagi keripik singkong itu. Sekali merengkuh dayung,dua tiga pulau terlampaui. Sip!

“ Lia, gue pengen ngomong sesuatu sama lu...” lanjut gue.

“Gue sayang sama elu Li. Lu mau nggak jadi cewek gue?”

Plong!!! Kayak batu yang bertenger di pundak gue tu pecah seketika. Ringan rasanya tubuh gue.

Lia masih diam saja. Memandangi gue,mungkin pikirnya gue ni bohong kagak ya?

“ Li,jawab dong. Gue nggak bercanda Li. Gue sayang sama lu. Sejak pertemuan kita pertama di malam amal itu,gue ngrasa punya perasaan sayang sama lu. Gue nggak pengen lu dimiliki orang lain...” gue memaparkan semuanya. Kayak pak camat lagi pidato.

“Kenapa Lu nggak ngomong dari dulu sih lang?” celoteh Lia tiba-tiba.” Gue dah nunggu tau!”

“Lha gue takut lu nolak gue Li. Dan gue juga pengen ngeyakinin perasaan gue kalo gue beneran sayang sama elu.” gue membela diri.

Lia tersenyum.” Dodol,siapa sih yang nggak mau pacaran sama cowok seasyik kamu?” ungkapnya.

“Jadi lu terima gue Li...?!” gue sedikit nggak percaya gitu.

Lia tersenyum.”Iya donk...”

Wow,hati gue seneng banget. Kaya tahanan yang keluar dari penjara,terkurung bertahun-tahun. Ah nggak-nggak bukan, lebih seneng lagi.emm, kayak menang undian gitu. Nggak lagi,kayak apa ya? O,iya kayak Rino yang dapat kiriman keripik dari maknya. Lagi-lagi dan selalu saja,gue bandingin semua sama keripik. Tapi seneng juga,mulai ntar malem gue dah bisa ngemil terus. Dan gue juga bisa nyuri keripik Rino tiap malam.hehehe

“ Ini Lang...” tiba-tiba Rino datang dan memberikan gue sesuatu.KERIPIK!!!

‘Keripik...?” Lia keliatan nggak ngerti banget.

“ Lu khan dah jadi cowok Lia. Ini makan sepuas lu,setelah 2 minggu nggak ngrasain keripik singkong buatan mak gue yang super lezat...”

“Maksudnya gimana sih No?” lia cewek gue yang cantik itu semakin nggak ngerti.

“Kemaren Gilang bersumpah sama gue,kalau dia nggak bakalan makan keripik mak gue yang sering dicurinya tiap malem ini,sebelum dia dapetin elu.” Papar Rino. Aduh,kenapa Rino harus bilang juga kalau gue hobi maling keripiknya tiap malem. Dasar nggak bisa jaga rahasia.

Gue masih nyengir-nyengir kuda aja.

Lia tertawa.” Aduh,aneh-aneh aja kalian. Patih Gajahmada bersumpah nggak bakalan makan buah kelapa sebelum apa yang didapatkannya terwujud. Lha lu Gilang, nggak akan makan keripik singkong sebelum lu dapetin gue.”komnetranya.

Gue kira Lia bakal marah karena gue bandingin dia sama keripik singkong,ternyata dia malah ketawa-ketawa.

“Maafin ya Li. Keripik singkong sama elu itu sama. Sama-sama bisa buat hati gue rindu.”

Rino dan Lia tertawa serempak.” Iya,kalau mau keripik minta atau ambil aja. Jangan nyuri tiap malem gitu.lu kira gue nggak tau,” omel Rino.

Gue tertawa.” Keripik singkong lu menggoda No...”komentar gue.

Kami tertawa.” Sini,gue juga mau jadi penggila keripik sekarang.” Kata Lia kemudian menyambar toples keripik yang gue bawa,kemudian membawanya lari.

“ Woey,gue juga mau....!” teriak gue sambil mengejar Lia.

“Tunggu gue woey...!” Rino berlari mengejar kami.

Begitulah,akhirnya gue dapetin pujaan hati gue. Dan gue juga gak bisa mengelak kalau gue juga suka banget sama keripik. Inilah,sebagai pelajaran kita nggak usah nutup-nutupi apa dan siapa yang kita suka. Terbuka saja…

PACAR BOONGAN





      “Pokoknya sebelum kamu lulus SMA tahun ini,kamu harus segera punya pacar”kata mamah tegas pada Ega.

      “ahh…mamah,nggak bisa gitu dong,,Egakan sebentar lagi ujian,masa Ega harus nyari cowo dalam waktu sesingkat itu..lagian Ega belum mau pacaran maa…”Kata Ega balik tegas sama mamahnya,udah berulang kali mamah Ega meminta Ega untuk mencari Pacar,karena Umur Ega sudah cukup Matang untuk mendapatkan seorang Pacar,tapi Ega nggak pernah mau,karena bagi dia,Pacaran bukan suatu hal yang penting,bagi Ega pacaran saat ini juga belum merupakan kewajibannya,ia masih ingin merasakan masa-masa sendirinya tanpa diribetin sama urusan yang namanya cowo.

      Ega bingung harus ngasih pengertian sama mamahnya dengan cara apa,nggak jarang juga mamah Ega menggretak Ega”kalau kamu nggak bisa bawain pacar disaat kamu lulus tahun ini,mamah akan jodohin kamu sama Rafli…”Ega bner ogah sama yang namanya dijodoh-jodohin,apa lagi sama orang se-trouble Rafli,yang bisanya nyusahin dan nyari masalah..
      “Liat nanti aja deh maa…”Kata Ega langsung ngeloyor pergi


      “Ega,,,mama belum selesai ngomong sama kamu..”Kata mamah stengah berteriak.
                    ***
      “gue bingung ko,harus ngasih tau nyokab dengan cara apa lagi,nyokab slalu maksa gue buat nyari pacar,padahal cari pacar sekarang nggak penting…”Kata Ega curhat pada Diko,sahabatnya
      Diko merapatkan dirinya ke dekat Ega”Gue tahu prasaan lo ga,mungkin nyokab lo nggak mau lo terlalu lama sendiri,apa lagi lo dari dulu belom pernah punya pacarkan,jadi wajar kali nyokab lo nyuruh lo buat nyari pacar,umur lokan udah 17tahun”Jelas Diko panjang lebar.
      “Tapi nggak logis ah,ko,cara nyokab gue nyuruh begitu,gue belum mau pacaran kenapa harus dipaksa-paksain gitu..”Kata Ega

      “hmm..nyokab lo takut lo nggak laku kali..”Kata Diko spontan,seketika bikin Ega lirik sinis kearahnya.

      “hah…sejelek itukah gue?separah itukah?sampai nyokab takut gue nggak laku kalau gue nggak pacaran sekarang”Kata Ega berapi-api”nanti kalau ada saatnya gue juga pasti nyari pacar,,tapi nggak sekarang,lagian umur gue juga masih 17tahun,masih muda kali….”
      “ya..sorry,,,”Kata Diko,tiba-tiba ide cemerlang terlintas dipikiran Diko”Ga,,gue ada ide nih…”


      “Apa ko??”Kemudian Diko membisikkan sesuatu pada Ega”Hah??Pacar boongan?”
      “Iya…”Diko mengangguk mantap”lo nggak mau pacaran dulukan?tapi lo mau nyokab lo berhenti maksa-maksain lo kan?itu cara yang jitu ga,,,didepan nyokab lo pura-pura pcaran sama dia,tapi dibelakang nyokab lo,lo tetep tmenan…”


      “wah,boleh tuh ide lo,,tapi siapa yang mau jadi korbannya?”tanaya Ega bingung.
      “iya juga ya…”Diko ikut berpikir,seketika Ega melirik Diko dengan senyum dengan gerakan muka mengisyaratkan gue tahu”kenapa lo liatin gue gitu?”
      “hehehe,,,gue tahu orangnya siapa…”Kta Ega
      “Siapa Ga?”Tanya diko penasaran
      “Elo…”spontan Ega menunjuk Diko
      “Gue??knapa harus gue?”tanay Diko bingung


      “Karena Cuma lo yang bisa bantuin gue..”Kata Ega tersenyum puas”maukan lo,jadi pacar boongan gue?”
      Diko menggaruk kepalanya,bingung,akhirnya..”Yaudah deh,gue mau…”
      “ahh Diko,,thanks ya,emang Pacar boongan gue yang terbaik…”Kata Ega reflek memeluk Diko,”uhmhzz..maaf…”
      “ya,nggak apa-apa..”Kata Diko senyum
      “Yaudah,jangan lupa ya nanti kerumah gue,lo nanti bakal gue kenalin sama nyokab gue,,jangan lupa ya sayang…”kata Ega langsung ngeloyor Pergi meninggalkan Diko.
                    ***
     
 Siang hari,Diko dan Ega pulang bersama


      Saat sampai dirumah,terlihat mamah yang sedang duduk diteras,Ega langsung berlari kecil dan menghampiri mamanya,dan diikuti Diko yang berada dibelakangnya
      “Maa..liat deh,Ega bawa Pacar Ega..”Kata Ega dengan senyum,mamahnya langsung bangkit dari duduknya.
      “ini Pacar kamu Ega?”Tanya mamah,danEga mengangguk mantap
      “oh ya kenalin maa,ini Diko..”Kta Ega ,memperkenalkan Diko.

      “siang tante,saya Diko..”Kata Diko sambil menyalimi mamahnya Ega Ramah,kemudian disambut Ramah oleh mamahnya Ega,lalu mamah Ega mempersilahkan keduanya duduk
      “ngomong-ngomong,kalian kapan jadian…?”Tanya mamahnya Ega membuka percakapan…
      “Ehmm…baru juga tadi tante”kata Diko sedikit gugup


      “oh,ehm..orang tua kamu kerja Dimana?”Tanya mamah Ega kembali
      “Kalau mamah di boutique didaerah Jakarta selatan,kalau papah jadi dokter gigi,di rumah sakit Medistra”Kata Diko mantap.
      “oh,,ehm..tante masuk dulu ya,mau minum apa?”
      “nggak usah repot-repot tante..”Kta Diko menolak Ramah

      “ah,tante nggak repot kok..yasudah tante buatkan minum dulu ya..”kata mamahnya Ega sabil berlalu.
      “Ga,nyokab lo baik banget yaa,,asikk bangett punya nyokab kaya begitu”kata Diko memuji mamahnya Ega,Diko begitu menikmati rumah Ega yang adem dan banyak tanaman anggrek.Ega tersentak kaget mendengar pengakuan Diko barusan.

      “hekk…lo bilang asik punya nyokab kaya gitu?heh,kalau nyokab gue asik,gue ga mungkin disuruh buat nyari pacar,sampai lo harus jadi korban pacar boongan gue”kata Ega panjang lebar.nggak lama mamahnya Ega kembali membawa tiga gelas sirup yang segar.
      “Silakan diminum Diko…”kata Mamahnya Ega ramah

      “aduh,tante jadi ngerepotin nihh….”Kata Diko berlaga malu(malu-malu tapi mau)
      “nggakk kok,diminum dong…”kata mamah Ega ramah sambil mengedarkan senyuman pada Diko dan Ega,lalu mamah Ega melirik jam tangannya”oya,tante jadi lupa,hari ini ada  arisan,tante tinggal dulu ya Diko…”nggak lama mamah Ega beranjak pergi,akhirnya Ega bisa terlepas dari adegan pura-pura mesranya bersama Diko,lalu Ega melirik Diko yang begitu menikmati duduk tepat disampingnya.


      “Dik,,uda nggak ada nyokab gue…”Ega mengingatkan Diko,Diko langsung melirik,dengan tatapan senyum nakal gue-udah-pw-neh,lalu Ega menatap Diko dengan mata Garang,dan siap melempar Diko bantal sofa”Lo pindah nggak,apa gue lempar…”Diko langsung loncat dan pindah ke bangku disampingnya,sesaat terjadii keheningan,nggak ada yang berbicara diantara keduanya.


      “rumah lo sepi banget,Ga…pada kemana?”Diko memecah keheningan,pertanyaannya begitu basi.
      “mana gue tahu,tadikan dirumah tinggal 1makhluk,yaitu nyokab gue yang pergi arisan,kalau yang lain nggak tau deh..”kata Ega santai,lalu mulut Diko membulat,kemudian terjadi kembali keheningan,sampai akhirnya suatu suara klakson mobil mengagetkan keduanya,Ega langsung berlari menuju pagar,dan membukakan pagar untuk seorang yang sedari tadi mengklakson mobilnya,yang ternyata itu kak.Egi yang pulang dari kuliah.


      “lo ngelamun ya,apa kuping lo kesumbat kapas,,gue dari tadi klakson mobil,lo kaga nongol-nongol…”kata kak.Egi kesal setelah memasukan mobilnya dalam garasi,lalu kak.Egi melirik Diko,dan Diko tersenyum”oh,jadi lo pacaran,jadi kaga kedengeran ,pantesan ajah..”
      “ett dah lo kak,siapa yang pacaran…”


      “udah,nggak usah ditutupin,akhirnya laku juga lo..hahaha…”kata kak.Egi meledek adiknya,nggak lama pluukk…..”adooww…”
      “makannya kalau ngomong dijaga,,,sembarangan banget lo ngomong,emangnya gue barang bekas apa…”kata Ega puas setelah menyerang kak.Egi dengan sandal high heels mamahnya,yang lumayan bisa bikin kepala memar*sadiiss*
      Diko yang melihat adegan ribut singkat antara kakak beradik itu hanya bisa terkekeh,lalu Ega kembali duduk di sofa teras bersama Diko

      “wah,parah lo,kakak lo sendiri ditimpuk bgituan..”Kata Diko
      Ega tertawa puas”hahaha..bodo,lagian tuh orang ngomong sembarangan,emangnya gue barang bekas yang nggak laku-laku apa…”

      “lah,emang iya kan…”Diko spontan,seketika mata garang Ega kembali terlihat,dan siap menimpuk Diko dengan high heels mamahnya yang sebelah,Diko pun tersenyum dan nyengir”PEACE…yakh,,bercanda kok…”


      Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 05.00,Dikopun pamit pulang,lalu Ega mengantarkannya sampai pagar”eh,jangan kapok ya,kalau main kerumah gue,,terutama sama nyokab,dan adegan rebut gue sama kak.Egi tadi”
      “iya,,tenang ajah,malah seru kali,ngelihat pertandingan langka gratis..hhe…”kata Diko yang mukanya telah berada dibalik helm,lalu Dikopun menancap gas motornya,kemudian Ega kembali kerumah.
                                          ***
      Udah hampir 3bulan Diko menyandang status sebagai pacar bohongan Ega,sejak itu juga kelakuan mamah pada Ega berubah,mamah jadi lebih perhatian sama Ega,mamah juga lebih sering tersenyum,apa yang dia lakukan selalu disertai senyuman,dan tak jarang juga Diko selalu diajak mahnya Ega untuk pergi jalan-jalan,ke arisannyapun Diko bersama Ega diajak,untuk menunjukkan pada rekan arisannya kalau Ega memiliki pacar,tapi untuk Ega ini sangat menyiksa,dia terpaksa membohongi mamahnya,demi bahagia mamahnya,dia juga ga mau selalu dipaksakan untuk segera memiliki pacar.


      Malam yang begitu tenang,semilir angin menemani kesendirian Ega yang tengah duduk merenung diteras,nggak lama tiba-tiba dia terpikir kelakuannya yang udah membohongi mamahnya,demi untuk membahagiakan mamahnya yang menginginkan dirinya memiliki pacar,laluEga mendongakkan kepalanya keatas langit,ia pun mulai curhat kepada bintang-bintang yang hanya Nampak sedikit dan tidak begitu terang”gue terkesan jahat banget sama mamah,udah bohongin mamah,tapi gue juga nggak mau buat mamah kecewa,gue juga ga mau dipaksain untuk memiliki pacar,gue belum mau pacaran,apa lagi kalau sampai dijodoh-jodohin,gue harus gimana???”tanpa terasa air mata Ega telah mengalir,rasa penyesalan memenuhi perasaannya.
      “kamu harus akhiri semua ini,Ega…”Ega tersentak kaget mendengar suara itu,suara itu amat dikenal Ega,saat Ega menoleh,rupanya suara itu,suara mamahnya


      “mamah…”Ega langsung menghapus airmatanya”sejak kapan mamah disini?”
      “sejak tadi,mamah udah mendengar semuanya sayang..”kata mamahnya menghampiri Ega,Egapun memeluk mamahnya


      “mah,,maafin Ega,ega udah bohong sama mamah,,Ega Cuma nggak mau mamah terus memaksa aku…”Egapun histeris dipelukan mamahnya


      “mamah tau sayang,maafin mamah udah egois sama kamu,harusnya mamah mengerti keinginan kamu,dan harusnya mamah bangga punya anak seperti kamu,dan tidak memaksakan kamu untuk memiliki pacar..”kata mamahnya Ega,suaranya terdengar bergetar,dan nggak lama,air matanyapun jatuh juga ,,merekapun berpelukan,nggak lama sebuah suara mengagetkan keduanya dan keduanya segera meepaskan pelukan dan menghapus air matanya.


      “Ega sayang,,,ayo malam mingguan…”kata Diko,lalu Egad an mamahnya tertawa geli,.Diko nggak ngerti,mengapa mereka jadi tertawa.
      “Diko,drama sudah berakhir…,kamu udah nggak perlu jadi pacar bohongannya Ega”kata mamahnya Ega yang masih menahan tawa,Diko jadi tertunduk malu,mukanya memerah menahan malu..-,-

Senin, 06 Februari 2012

Kerusakan akibat merokok terjadi dalam hitungan menit


Kerusakan akibat merokok terjadi dalam hitungan menit

Archadia/Fotokita.net
Para ilmuwan melaporkan asap rokok mulai menyebabkan kerusakan genetika dalam 15-30 menit setelah dihisap. Penemuan ini mengubah pandangan sebelumnya bahwa merokok akan berdampak pada kesehatan setelah beberapa tahun.

Dalam laporan, yang diterbitkan Sabtu kemarin itu, dinyatakan kalau efek dari rokok sangat cepat. "Setara dengan langsung menyuntikkan senyawa berbahaya ke darah," demikian tertera dalam laporan dalam jurnal Chemical Research in Toxicology yang diterbitkan American Chemical Society tersebut.

Ilmuwan pun melakukan eksperimen dengan 12 relawan perokok untuk mendeteksi kandungan polutan PAH (polycyclic aromatic hydrocarbon) yang dibawa asap rokok. Mereka menemukan bahwa PAH tipe phenanthrene dengan cepat membentuk racun dalam darah dan merusak DNA. Studi itu menyebutkan,"Kerusakan tersebut menyebabkan mutasi yang berujung pada kanker."

Parahnya, racun dalam level maksimal terbentuk dalam waktu yang cukup mengejutkan, yakni 15-30 menit setelah relawan selesai merokok.

"Penelitian ini adalah penelitan pertama yang menyelidiki metabolisme manusia atas PAH tanpa intervensi sumber polusi lain, lain seperti polusi udara atau diet. Hasil ini layaknya dijadikan peringatan keras kepada mereka yang sedang mempertimbangkan untuk merokok," demikin anjuran dalam laporan ini. Penelitian ini adalah studi pertama yang merinci bagaimana substansi tertentu dalam tembakau menyebabkan kerusakan DNA yang terkait dengan kanker.

Kanker paru-paru menyebabkan hilangnya 3.000 nyawa per hari di dunia, 90 persen berhubungan dengan rokok. Merokok juga terkait dengan 18 tipe kanker. Penderitanya bukan hanya orang yang secara aktif merokok, tapi juga orang-orang di sekitar perokok. (ScienceDaily, Discovery News)