Jumat, 05 Oktober 2012
pengantar manajemen
DEPOK, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa buru yang berlangsung di beberapa pabrik yang ada di sepanjang Jalan Raya Bogor sempat membuat kemacetan. Khususnya di Kilometer 35 Jalan Raya Bogor, Cilodong, Depok. Ribuan buruh tumpah ruah di badan jalan. Akibatnya kemacetan pun sempat terjadi selama hampir dua jam.
Kepala Polisi Resor Kota Depok, Komisaris Besar Mulyadi Kaharni yang ditemui di lokasi membenarkan hal tersebut. Meski tak terjadi kericuhan, ruas jalan sempat ditutup oleh aksi buruh sejumlah perusahaan.
"Tadi berlangsung tertib. Ada sekitar 4.000 orang lebih. Dari beberapa PT di sini, pertama memang di tutup (buruh) ya, sekitar hampir dua jam. Kami buka, dan berlakukan sistem satu jalur, jadi dibuka separuh," katanya.
Menurut Mulyadi, aksi dimulai pukul 08.30 WIB sampai pukul 10.30 WIB tadi. Sebanyak 300 personel gabungan dari Polisi, TNI, Dishub, dan Sat Pol PP pun dikerahkan untuk mengamankan aksi agar berlangsung tertib.
Marsunu, Ketua Serikat Pekerja PT Sanyo mengatakan, hampir semua buruh pekerja di sepanjang Jalan Raya Bogor melakukan aksi. Massa berasal dari buruh PT Sanyo, PT Meiwa Indonesia Plant II, dan beberapa perusahaan di kota Depok lainnya. Mereka tergabung dalam Forum Buruh Depok, yang berafiliasi dengan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
"Hari ini kami sesuai dengan yang diinstruksikan di tingkat nasional, melakukan aksi dalam artian mogok. Dan dari kita hampir semua perusahaan di depok tidak keberatan untuk aksi ini. Kalau tuntutannya yaitu tolak outsourcing, tolak upah murah, dan kemudian menjalankan jaminan kesehatan di tahun 2014," ujar Marsunu.
Menanggapi penutupan jalan yang menyebabkan lalulintas sempat macet, Marsunu mengatakan, sebenarnya instruksinya tidak menutupi jalan, cuma kalau hari ini terlihat seperti yang itu tadi, itu sebenarnya lebih kepada dampak, karena jumlahnya banyak akhirnya sampai ke jalan. "Proses mati tolalnya dua jalur ini satu jam lebih hampir dua jam lah, sempat macet memang," katanya.
Marsunu berharap agar pemerintah, dalam hal ini di wilayah kota Depok, melalui Wali Kota Depok mau mendengar aspirasi dan tuntutan mereka. Apabila tidak dipenuhi, sambungnya, buruh akan melakukan aksi serupa lagi.
"Jangan salahkan kalau tuntutan tidak dipenuhi kami akan melakukan aksi lagi. Tadi kita minta audensi dengan Wali Kota Depok, yang kita ingin bukan cuma retorika, kita inginkan realisasi. Jangan sampai tidak pro kepada buruh," ujarnya.
Dari pantauan Kompas.com, massa yang menutup jalur hampir dua jam itu, perlahan tertib meninggalkan jalan dan kembali ke pabrik. Beberapa aparat Polisi dan TNI juga terlihat dilokasi. Mereka membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 11.00 WIB.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar