Dengan Nama Allah
Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain
(QS.An-Nisa)
Taukah engkau bahwa
sesungguhnya penyakit hati ini begitu berbahaya untuk kita apabila kita
tak mampu mengendalikannya, namun penyakit hati ini akan menjadi
sesuatu yang akan mengantarkan kita kedalam syurga, apabila kita mampu
mengendalikannya.Jauhkan dirimu dari penyakit hati yang sangat
berbahaya ini (iri) karena iri akan memakan segala kebaikan,
sebagaimana api memakan kayu bakar yang kering lagi ringan”. ( HR. Abu
Daud )suatu kisah dijaman
Rasulullah Muhammad SAW.Suatu ketika tatkala Nabi Muhammad
sedang duduk-duduk dan berbincang-bincang bersama para sahabat di suatu
masjid, seketika itu Nabi Muhammad bersabda, "Sebentar lagi seorang
penghuni surga akan datang ke tempat ini."Mendengar ucapan Sang
Rasul, semua pandangan sahabat pun seketika itu tertuju ke pintu masuk
masjid. Mereka berpikir bahwa penghuni syurga tentu bukanlah orang yang
biasa saja, namun Ia adalah orang yang luar biasa.Tak lama
kemudian, masuklah kedalam masjid, seseorang yang wajahnya dibasahi
dengan air wudhu, sambil membawa alas kakinya. Para sahabat heran, apa
keistimewaan orang itu, bahkan Rasulullah menjamin bahwa ia akan masuk
surga? Namun saat itu tak ada satupun sahabat yang berani bertanya
kepada Nabi Muhammad SAW.Keesokan harinya, kejadian itu kembali
terulang lagi bahkan sampe hari ketiga, Rasulullah kembali bersabda
bahwa orang itu adalah calon penghuni syurga.Abdullah Ibnu
Umar, seorang sahabat nabi ia begitu penasaran dan ingin melihat
langsung bagaimana kehidupan orang itu. Lalu iapun menghampiri rumah
calon penghuni syurga itu dan ia meminta izin untuk tetap tinggal
dirumah itu selama tiga hari tiga malam.Selama tiga hari tiga
malam, Abdullah ibnu Umar memperhatikan, mengamati, bahkan mengintip
apa saja yang diperbuat oleh calon penghuni syurga itu. Ibnu Umar
melihat bahwa orang itu memang selalu melaksanakan ibadah wajib, namun
ibadah khusus seperti shalat malam dan puasa sunah tampaknya tidak ia
kerjakan. Hanya saja kalau ia terbangun dari tidurnya, terdengar ia
berdzikir namun setelah itu, ia kembali tertidur.Pada siang
hari sang penghuni surga bekerja dengan tekun. Ia pergi kepasar,
seperti yang orang-orang lain lakukan pada zaman itu. "Pasti ada
sesuatu yang disembunyikan atau aku tidak sempat melihat apa yang
dilakukan penghuni syurga itu. Aku harus bertanya langsung kepadanya."
Begitulah yang diucapkan Ibnu Umar dalam hatinya.Maka Iapun
menghampiri orang itu, kemudia ia bertanya, "sahabatku, apa yang
sesungguhnya engkau lakukan sehingga Rasulullah menjaminmu masuk
kedalam syurga?" tanya Ibnu Umar.Saat itu ia pun menjawab, "Apa yang anda lihat, itulah yang saya lakukan."Dengan
tidak puas Ibnu umar bermaksud kembali kerumahnya, namun tiba-tiba
tangannya dipegang oleh sang penghuni surga seraya berkata, "Apa yang
saya lihat itulah yang saya lakukan, dan juga saya tidak pernah merasa
iri hati terhadap orang lain yang dianugerahi nikmat oleh Allah.
Sayapun tak pernah melakukan penipuan dalam setiap kegiatan yang saya
lakukan. Dan setiap saya akan tidur, saya bayangkan setiap orang yang
pernah menyakiti hati saya, lalu saya berdoa kepada Allah untuk mereka,
dan berkata Yaa Allah, aku ikhlas memaafkan orang-orang yang
menyakitiku itu."
0 komentar:
Posting Komentar