Pages

Senin, 05 Maret 2012

psikologi perkembangan anak

Para orang tua seyogianya tidak melewatkan masa keemasan anak mereka begitu saja. Mereka semestinya selalu berusaha memberi anak stimulasi, memberi pengetahuan yang sebanyak-banyaknya, mendidik yang sebaik-baiknya, dan memberi keteladanan. Hal ini dapat menjadi fondasi bagi pembentukan kepribadian anak ketika anak dewasa kelak.
Dalam rangka memberikan yang terbaik untuk anak ini, memahami psikologi perkembangan anak menjadi sangat penting. Pemahaman ini akan membantu orang tua menemukan stimulasi yang tepat untuk mengoptimalkan kecerdasan anak, juga menemukan metode pembelajaran yang pas untuk anak. Berikut ini adalah tahap-tahap psikologi perkembangan anak, yang meliputi perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial.
Tahap perkembangan kognitif meliputi tahap perkembangan sensori motor, tahap perkembangan praoperasional, tahap perkembangan operasional konkret, dan tahap perkembanga operasional formal.
1. Tahap perkembangan sensori motor
Terjadi pada anak usia 0-2 tahun. Refleks, mulai dapat berinteraksi, kebiasaan yang mulai terlihat, mulai memahami sesuatu yang kecil, dan kreativitas yang muali terbentuk adalah hal-hal yang menandai tahap perkembangan ini.
2. Tahap perkembangan praoperasional
Terjadi pada anak 2-7 tahun. Pada tahap ini, anak mulai dapat menggunakan bahasanya sendiri untuk menggambarkan objek yang dia lihat. Mereka mulai mengenal warna dan bentuk.
3. Tahap perkembangan operasional konkret
Terjadi pada anak usia 7-11 tahun. Pada tahap perkembangan ini, anak mulai dapat berpikir logis.
4. Tahap perkembangan operasional formal
Terjadi pada anak usia 11 tahun ke atas. Pada tahap ini, dapat berpikir lebih logis, penalaran mereka pun sudah mulai bekerja dengan baik. Pada tahap ini, perasaan anak juga mulai bekerja.
Perkembangan psikososial menurut Erick Erikckson meliputi delapan tahap, empat di antaranya, yang sesuai dengan batasan anak adalah 4 tahapan berikut ini.
1. Kepercayaan versus ketidakpercayaan
Terjadi pada anak yang masih bayi. Pada tahap ini, anak membutuhkan pola pengasuhan yang hangat sehingga akan merasa nyaman. Ketidakpercayaan akan tumbuh jika anak diabaikan atau diperlakukan secara negatif.
2. Otonomi versus malu dan ragu
Terjadi pada masa bayi akhir dan belajar berjalan. Pada tahap ini, anak mulai menyadari kehendaknya sendiri. Jika terlalu dibatasi atau dihukum terlalu keras, anak akan mengembangkan rasa malu dan ragu.
3. Inisiatif versus rasa bersalah
Terjadi pada masa kanak-kanak awal (3-5¬ tahun). Pada tahap ini, anak mulai merasakan dunia sosial yang lebih luas dan orang tua mulai menyuruhnya mengemban beberapa tanggung jawab. Anak akan mengembangkan rasa bersalah jika ia tidak bertanggung jawab.
4. Upaya versus inferioritas
Terjadi pada anak usia sekolah dasar. Pada tahap ini, anak siap untuk menerima pengetahuan yang baru dan menerima tantangan atas sebuah ide baru dan menarik. Pada usia ini, perasaan rendah diri dapat muncul pada diri anak.

0 komentar:

Posting Komentar